Logika Fuzzy

Pengertian Logika Fuzzy
Fuzzy secara bahasa dapat diartikan samar, dengan kata lain logika fuzzy adalah logika yang samar. Dimana pada logika fuzzy suatu nilai dapat bernilai 'true' dan 'false' secara bersamaan. Tingkat 'true' atau 'false' nilai dalam logika fuzzy tergantung pada bobot keanggotaan yang dimilikinya. Logika fuzzy memiliki derajat keanggotaan rentang antara 0 hingga 1, berbeda dengan logika digital yang hanya memiliki dua keanggotaan 0 atau 1 saja pada satu waktu.
Logika fuzzy adalah suatu cara yang tepat untuk memetakan suatu ruang input dalam suatu ruang output dan memiliki nilai yang berlanjut. Kelebihan logika fuzzy ada pada kemampuan penalaran secara bahasa. Sehingga, dalam perancangannya tidak memerlukan persamaan matematis yang kompleks dari objek yang akan dikendalikan.
Logika fuzzy sering digunakan untuk mengekspresikan suatu nilai yang diterjemahkan dalam bahasa (linguistic), semisal untuk mengekspresikan suhu dalam ruangan apakah ruangan tersebut dingin, hangat, atau panas.
Sedangkan karakteristik utama dari fuzzy logic yang ditemukan oleh Prof. Lotfi A. Zadeh adalah sebagai berikut:
·           Dalam fuzzy logic, penalaran tepat dipandang sebagai suatu kasus terbatas dari penalaran kira-kira.
·           Dalam fuzzy logic segala sesuatunya adalah masalah derajat.
·           System logis manapun dapat difuzzifikasi.Dalam fuzzy logic, pengetahuan diinterpretasikan sebagai koleksi dari fuzzy yang dipaksakan pada sekumpulan variable.
·           Kesimpulan dipandang sebagai sebuah proses dari perkembangan pembatas elastis.

Kelebihan logika fuzzy digunakan :
·           Konsep logika fuzzy mudah dimengerti.
·           Konsep matematis yang mendasari penalaran fuzzy sangat sederhana dan mudah dimengerti
·           Logika fuzzy sangat fleksibel
·           Logika fuzzy memiliki toleransi terhadap data-data yang tidak tepat
·           Logika fuzzy dapat bekerja sama dengan teknik-teknik kendali secara konvensional
·           Logika fuzzy didasarkan pada bahasa alamiah



Kekurangan Logika Fuzzy:
·           Penentuan model inference harus tepat. Kebanyak model memiliki perannya tersendiri. Misalnya model mamdani dan model sugeno. Mamdani biasanya cocok untuk masalah intuitive sedangkan sugeno untuk permasalahan yang menangani control
·           Jumlah Nilai Linguistik untuk setiap variabel?
Kita harus merubah nilai crisp menjadi nilai linguisik. Jumlah dari nilai linguistik yang digunakan harus sesuai dengan permasalahan yang akan kita selesaikan.
·           Batas-batas Nilai Linguistik?
Batas-batas nilai linguistik akan sangat berpengaruh pada akurasi fuzzy logic.
·           Fungsi Keanggotaan: Segitiga, trapesium, phi, …?
·           Fuzzy rule yang tepat?

Penerapan Logika fuzzy
metode sugeno
Aturan sistem inferensi fuzzy Sugeno merupakan toolbox untuk membangun sistem fuzzy logic berdasarkan Metode Sugeno. Karakteristik sistem utama adalah pada fleksibilitas yang berarti sistem memudahkan pengguna untuk memodifikasi sistem data (sistem dinamik), dapat digunakan dalam setiap jenis platform (portabilitas), dan juga bekerja untuk sistem operasi multi. Untuk portabilitas dan multiplatform tujuan, Sytem diciptakan dengan bahasa pemrograman C, mengikuti prinsip ANSI C. Ada 4 macam variabel yang harus dimasukkan ke sistem sehingga dapat bekerja dengan baik, yaitu: masukan variabel data, masukan Data asosiasi, Data fungsi output, dan data aturan. Karakteristik Sugeno dapat dilihat dari bentuk data fungsi output sebagai persamaan linear. Output dari thesystem adalah defuzzifikasi.
            Sistem fuzzy Sugeno memperbaiki kelemahan yang dimiliki oleh sistem fuzzy murni untuk menambah suatu perhitungan matematika sederhana sebagai bagian THEN. Pada perubahan ini, system fuzzy memiliki suatu nilai rata-rata tertimbang (Weighted Average Values) di dalam bagian aturan fuzzy IF-THEN. Sistem fuzzy Sugeno juga memiliki kelemahan terutama pada bagian THEN, yaitu dengan adanya perhitungan matematika sehinggatidak dapat menyediakan kerangka alami untuk merepresentasikan pengetahuan manusia dengan sebenarnya. Permasalahan kedua adalah tidak adanyakebebasan untuk menggunakan prinsip yang berbeda dalam logika fuzzy, sehingga ketidak pastian dari sistem fuzzy tidak dapat direpresentasikan secara baik.

Metode mamdani
Metode Mamdani sering juga dikenal dengan nama Metode Max-Min. Metode ini diperkenalkan oleh Ebrahim Mamdani pada tahun 1975. Untuk memperoleh output, diperlukan 4 tahapan yaitu :
1. Pembentukan himpunan fuzzy;
pada metoda mamdani, baik variabel input maupun variabel output dibagi menjadi satu atau lebih himpunan fuzzy.
2. Aplikasi fungsi impliksi (aturan);
pada metode mamdani, fungsi implikasi yang digunakan adalah MIN
3. Komponen aturan;
Pada tahapan ini sistem terdiri dari beberapa aturan, maka inferensi diperoleh dari kumpulan dan korelasi antar aturan. Ada 3 metode yang digunakan dalam melakukan inferensi sistem fuzzy, yaitu : max, additive dan probabilistik OR.
Pada metode max, solusi himpunan fuzzy diperoleh dengan cara mengambil nilai maksimum aturan, kemudian menggunakannya untuk memodifikasi daerah fuzzy, dan mengaplikasikanya ke output dengan menggunakan operator OR (union). Secara umum dapat ditulis
µdf (x­i) max (µdf(xi,) µkf(x­i))
4. Penegasan (defuzzyfikasi)
Input dari proses defuzzyfikasi adalah suatu himpunan fuzzy yang diperoleh dari komposisi aturan-aturan fuzzy, sedangkan output yang dihasilkan merupakan suatu bilangan pada domain himpunan fuzzy tersebut. Jika diberikan suatu himpunan fuzzy dalam range tertentu, maka harus dapat di ambil suatu nilai crisp tertentu sebagai output. Defuzzyfikasi pada metode mamdani untuk semesta diskrit menggunakan persamaan
z = ∑ z­j µ(zj)/∑ µ(zj)

Refrensi:



Komentar