Review Film WALL E






Sutradara : Andrew Stanton
Durasi : 98 menit
Genre: Animasi, Petualangan, Keluarga, Romance, Fiksi Ilmiah
Tahun Rilis: 13 Agustus 2008 (Indonesia)


Sinopsis
Di masa depan, bumi begitu sangat sepi, tandus, panas, dan penuh dengan berbagai macam sampah. Semua sampah yang menutupi bumi adalah sampah-sampah non-organik seperti benda-benda logam. Bahkan, langit tampak gelap karena begitu penuhnya dengan sampah satelit yang berserakan. Di antara suasana sepi senyap tadi, sering terdengar suara nyanyian dari musik yang dimainkan oleh Wall E (Ben Burtt), sebuah robot tipe lama yang dibuat oleh perusahaan Buy & Large, sebagai robot pengolah benda rongsokan. Dari semua robot Wall E yang pernah ada, hanya tersisa 1 dan dia masih bisa tetap bertahan dalam mengolah benda-benda rongsokan dengan ditemani sahabat setianya, seekor kecoa. Setiap sampah logam yang ada di atas bumi, ia press menjadi bentuk-bentuk kubus dan menumpuknya setinggi pencakar langit. 
Suatu ketika, datanglah pesawat asing dari luar angkasa. Pesawat tersebut kemudian menurunkan sebuah kapsul putih, yang tak lain sebuah robot. Robot putih tadi lalu pergi mengitari dari satu tempat ke tempat lain untuk mencari sesuatu. Wall E yang merasa tertarik dengan robot putih tadi, mencoba untuk mendekatinya meski selalu direspon kurang baik. Badai pun datang, dan Wall E berusaha meyakinkan robot putih tadi untuk bersembunyi. Diajaknya robot putih tadi ke dalam persembunyiannya dan ia tunjukkan semua benda yang ia simpan. Mereka kemudian semakin akrab, dan robot putih tadi pun memperkenalkan dirinya, Eve (Elissa Knight). Kemudian, Eve yang lebih canggih dan superior dari Wall E itu tiba-tiba merespon aneh pada salah satu benda yang disimpan oleh Wall E, yaitu pohon kecil yang tumbuh di sepatu boot tua. Secara otomatis, tubuh Eve kemudian menyimpan pohon kecil tadi dalam tubuhnya lalu iapun hypersleep hingga pesawat induk datang dan menjemputnya. Tidak tinggal diam, Wall E kemudian mengikuti Eve dengan menggantung pada pesawat tadi.
Didalam pesawat Wall e dianggap sebagai ancaman yang mengikut dari bumi, sehingga Wall e harus dikeluarkan dari pesawat. Wall e yang terlanjur mengejar Eve kedalam pesawat kemudian mecari cara dalam meloloskan diri dari kejaran dan mencari Eve yang telah non-aktiv. Dalam pencariannya Wall e bertemu dengan Eve didalam ruang perbaikan dan disana mereka memberikan penemuan bibit tumbuhan kapten Mc Crea. Kapten Mc Crea merupakan seorang kapten kapal Axiom yang ditunjuk pemerintah untuk membawa semua manusia demi menyelamatkan manusia dari efek radiasi nuklir di bumi.

     Pada akhir cerita Eve dan Wall e dikembalikan ke bumi. Saat sampai di bumi kedua robot tersebut sama-sama nonaktiv, akan tetapi Wall e mengalami kerusakan yang cukup parah dan dalam cerita Eve kembali aktif ketika seekor serangga melewati tombol aktivasi yang ada pada tubuhnya. Ketika Eve kembali aktif Eve melihat tubuh Wall e yang rusak, seketika itu Eve mencoba memperbaiki Wall e dengan sumber daya yang ada dan hasilnya Wall e aktif kembali. Akan tetapi kebangkitan Wall e sudah sangat berbeda. Wall e kembali menjadi robot yang tidak memiliki perasaan sehingga membuat Eve menjadi sedih. Disaat itu Eve menyentuhkan keningnya dengan keningnya Wall e dan dalam proses tersebut menimbulkan getaran terhadap dua robot tersebut, dan dari proses tersebut Wall e kembali kepada ingatan yang ia miliki sebelumnya. Selepas dari kejadian tersebut mereka berdua dan manusia  bumi mencoba memperbaiki keadaan di bumi agar layak huni bagi setiap makhluk. Pada akhirnya bumi kembali normal seperti sedia kala. Mengenai kelanjutan kehidupan manusia beserta para robot di Bumi, dapat dilihat pada lukisan-lukisan yang terdapat pada kredit penutup dalam film animasi ini.

Tanggapan
Di dalam animasi wall e, peran wall e bisa dikatakan masterpiece. Hampir semua aspek memiliki nilai keistimewaannya. Wall e merupakan robot pengakut sampah yang tugasnya terlah deprogram semenjak pertama kali ia di buat. Wall e memiliki artificial intelligent atau kecerdasan buatan, buktinya dia dapat mengetahui objek lain.
Beda Wall E beda Eve. Ia dibuat jauh lebih canggih dan maju dibandingkan Wall E. Manusia yang ketika itu berada di suatu tempat di antara bintang-bintang, telah mengembangkan banyak teknologi baru, dan salah satu buatannya adalah Eve itu sendiri. Tidak bisa dipungkiri memang bila pada saatnya manusia akan pulang ke ‘kampung halamannya’. Secanggih apapun manusia di luar sana, pasti ada alasan mengapa mereka harus kembali bumi, meski sebelumnya sudah tahu dengan apa yang terjadi pada bumi. Itulah tujuannya sebenarnya mengapa Eve mengambil pohon milik Wall E, yang mana merupakan benda organik yang sudah punah dari muka bumi. Para manusia berharap, dengan pohon tadi mereka bisa kembali menghijaukan bumi dan menempati kembali apa yang telah para nenek moyang tinggalkan.

Dalam film ini kita diajarkan untuk mempedulikan terhadap sekitar,terutama terhadap lingkungan yang akan berdampak pada global warning.

Komentar