Sutradara
: Andrew Stanton
Produser
: Jim Morris,John Lasseter
Penulis
: Andrew Stanton,Peter Docter,Jim Reardon
Pemeran
: Ben Burtt,Elissa Knight,Sigourney
Weaver,Jeff Garlin,Fred Willard,John Ratzenberger,Kathy Najimy
Durasi
: 98 menit
Studio
: Walt Disney Pictures
Genre:
Animasi, Petualangan, Keluarga, Romance, Fiksi Ilmiah
Tahun Rilis:
13 Agustus 2008 (Indonesia)
Sinopsis
Di
masa depan, bumi begitu sangat sepi, tandus, panas, dan penuh dengan berbagai
macam sampah. Semua sampah yang menutupi bumi adalah
sampah-sampah non-organik seperti benda-benda logam. Bahkan, langit tampak
gelap karena begitu penuhnya dengan sampah satelit yang berserakan. Di antara
suasana sepi senyap tadi, sering terdengar suara nyanyian dari musik yang
dimainkan oleh Wall E (Ben Burtt), sebuah robot tipe lama yang dibuat oleh
perusahaan Buy & Large, sebagai robot pengolah benda rongsokan. Dari
semua robot Wall E yang pernah ada, hanya tersisa 1 dan dia masih bisa tetap
bertahan dalam mengolah benda-benda rongsokan dengan ditemani sahabat setianya,
seekor kecoa. Setiap sampah logam yang ada di atas bumi, ia press menjadi
bentuk-bentuk kubus dan menumpuknya setinggi pencakar langit.
Suatu ketika, datanglah pesawat asing
dari luar angkasa. Pesawat tersebut kemudian menurunkan sebuah kapsul putih,
yang tak lain sebuah robot. Robot putih tadi lalu pergi mengitari dari satu
tempat ke tempat lain untuk mencari sesuatu. Wall E yang merasa tertarik dengan
robot putih tadi, mencoba untuk mendekatinya meski selalu direspon kurang baik.
Badai pun datang, dan Wall E berusaha meyakinkan robot putih tadi untuk
bersembunyi. Diajaknya robot putih tadi ke dalam persembunyiannya dan ia
tunjukkan semua benda yang ia simpan. Mereka kemudian semakin akrab, dan robot
putih tadi pun memperkenalkan dirinya, Eve (Elissa Knight). Kemudian, Eve yang
lebih canggih dan superior dari Wall E itu tiba-tiba merespon aneh pada salah
satu benda yang disimpan oleh Wall E, yaitu pohon kecil yang tumbuh di sepatu
boot tua. Secara otomatis, tubuh Eve kemudian menyimpan pohon kecil tadi dalam
tubuhnya lalu iapun hypersleep hingga pesawat induk datang dan
menjemputnya. Tidak tinggal diam, Wall E kemudian mengikuti Eve dengan
menggantung pada pesawat tadi.
Didalam pesawat Wall e dianggap sebagai
ancaman yang mengikut dari bumi, sehingga Wall e harus dikeluarkan dari
pesawat. Wall e yang terlanjur mengejar Eve kedalam pesawat kemudian mecari
cara dalam meloloskan diri dari kejaran dan mencari Eve yang telah non-aktiv.
Dalam pencariannya Wall e bertemu dengan Eve didalam ruang perbaikan dan disana
mereka memberikan penemuan bibit tumbuhan kapten Mc Crea. Kapten Mc Crea merupakan
seorang kapten kapal Axiom yang ditunjuk pemerintah untuk membawa semua manusia
demi menyelamatkan manusia dari efek radiasi nuklir di bumi.
Pada akhir cerita Eve dan Wall e dikembalikan ke bumi. Saat sampai di bumi kedua robot tersebut sama-sama nonaktiv, akan tetapi Wall e mengalami kerusakan yang cukup parah dan dalam cerita Eve kembali aktif ketika seekor serangga melewati tombol aktivasi yang ada pada tubuhnya. Ketika Eve kembali aktif Eve melihat tubuh Wall e yang rusak, seketika itu Eve mencoba memperbaiki Wall e dengan sumber daya yang ada dan hasilnya Wall e aktif kembali. Akan tetapi kebangkitan Wall e sudah sangat berbeda. Wall e kembali menjadi robot yang tidak memiliki perasaan sehingga membuat Eve menjadi sedih. Disaat itu Eve menyentuhkan keningnya dengan keningnya Wall e dan dalam proses tersebut menimbulkan getaran terhadap dua robot tersebut, dan dari proses tersebut Wall e kembali kepada ingatan yang ia miliki sebelumnya. Selepas dari kejadian tersebut mereka berdua dan manusia bumi mencoba memperbaiki keadaan di bumi agar layak huni bagi setiap makhluk. Pada akhirnya bumi kembali normal seperti sedia kala. Mengenai kelanjutan kehidupan manusia beserta para robot di Bumi, dapat dilihat pada lukisan-lukisan yang terdapat pada kredit penutup dalam film animasi ini.
Pada akhir cerita Eve dan Wall e dikembalikan ke bumi. Saat sampai di bumi kedua robot tersebut sama-sama nonaktiv, akan tetapi Wall e mengalami kerusakan yang cukup parah dan dalam cerita Eve kembali aktif ketika seekor serangga melewati tombol aktivasi yang ada pada tubuhnya. Ketika Eve kembali aktif Eve melihat tubuh Wall e yang rusak, seketika itu Eve mencoba memperbaiki Wall e dengan sumber daya yang ada dan hasilnya Wall e aktif kembali. Akan tetapi kebangkitan Wall e sudah sangat berbeda. Wall e kembali menjadi robot yang tidak memiliki perasaan sehingga membuat Eve menjadi sedih. Disaat itu Eve menyentuhkan keningnya dengan keningnya Wall e dan dalam proses tersebut menimbulkan getaran terhadap dua robot tersebut, dan dari proses tersebut Wall e kembali kepada ingatan yang ia miliki sebelumnya. Selepas dari kejadian tersebut mereka berdua dan manusia bumi mencoba memperbaiki keadaan di bumi agar layak huni bagi setiap makhluk. Pada akhirnya bumi kembali normal seperti sedia kala. Mengenai kelanjutan kehidupan manusia beserta para robot di Bumi, dapat dilihat pada lukisan-lukisan yang terdapat pada kredit penutup dalam film animasi ini.
Tanggapan
Di
dalam animasi wall e, peran wall e bisa dikatakan masterpiece. Hampir semua
aspek memiliki nilai keistimewaannya.
Wall e merupakan robot pengakut sampah yang tugasnya terlah deprogram
semenjak pertama kali ia di buat. Wall e memiliki artificial intelligent atau
kecerdasan buatan, buktinya dia dapat mengetahui objek
lain.
Beda
Wall E beda Eve. Ia dibuat jauh lebih canggih dan maju dibandingkan Wall E.
Manusia yang ketika itu berada di suatu tempat di antara bintang-bintang, telah
mengembangkan banyak teknologi baru, dan salah satu buatannya adalah Eve itu
sendiri. Tidak bisa dipungkiri memang bila pada saatnya manusia akan pulang ke
‘kampung halamannya’. Secanggih apapun manusia di luar sana, pasti ada alasan
mengapa mereka harus kembali bumi, meski sebelumnya sudah tahu dengan apa yang
terjadi pada bumi. Itulah tujuannya sebenarnya mengapa Eve mengambil pohon
milik Wall E, yang mana merupakan benda organik yang sudah punah dari muka
bumi. Para manusia berharap, dengan pohon tadi mereka bisa kembali menghijaukan
bumi dan menempati kembali apa yang telah para nenek moyang tinggalkan.
Dalam film ini kita
diajarkan untuk mempedulikan terhadap sekitar,terutama terhadap lingkungan yang
akan berdampak pada global warning.
Komentar
Posting Komentar